Cerpan ~ Kalau Jodoh Pasti Bertemu


"Sial! Kenapa harus kamu yang aku pikirkan! Padahal aku sudah tau kalau Kamu mencintai oranglain! Aku benci keadaan seperti ini tuhan! Dimana aku mencintai seseorang yang tidak pernah mencintaiku" 
"Aku benci kamu tapi aku mencintai kamu" berkali kali kata itu mengguncang dipikiranku! Entah bagaimana bisa melupakannya, mungkin beribu ribu tahun bahkan berjuta juta tahun aku baru bisa melupakannya! But it's impossible, maybe!

"Damn! Kenapa disetiap detik,menit,jam, bahkan hari aku selalu memikirkanmu" gumamku kesal. "Why shilla why? Kenapa harus memikirkan seseorang yang sangat amat tidak penting bagiku! Tuhan ingin rasanya aku amnesia, biar aku lupa semuanya bahkan tentang dia!". "Woy, pagi pagi udah emosi, kenapa?" Kata dinda menghampiri aku yang sedang duduk dibangku kelasku. "Enggak". "Okelah,aku gak akan kepo, takut dibanting kursi sama kamu, haha" sahut dinda pergi meninggalkanku. 

Dear Diary

07 Agustus 2014
Benci, aku benci dia tuhan! I hate you but i love you! Kenapa harus seperti ini tuhan???? 

Aku menghentikan gerakan tanganku yg sedang menulis di buku diary, lalu menutup buku diary ku, sejenak aku keluar dari kelasku yang amat berisik karena guru yg harusnya memasuki kelas tetapi tidk masuk karena ada keperluan, dan langkah kakiku membawaku keluar kelas dengan membawa perasaan yg berkecambuk marah dan sedih ku tundukkan kepalaku agar orang lain tidak mencurigaiku, tiba tiba diluar kelas seseorang menghentikan langkahku. Pelan pelan aku mengangkat kepalaku yg tertunduk dan sial! Ternyata orang itu adalah org yg aku cintai. "Hey, kamu kenapa? Kelihatannya kamu lagi sedih? Apa kamu sakit?" Tanya farel bingung. Aku tak menjawabnya, aku hanya diam saja, rasanya mataku ingin mengeluarkan air mata dihadapan dia dan berteriak sekencang kencangnya bahwa aku mencintai dia, but impossible! "Hey kenapa diam saja? Kenapa melamun? Kenapa gak menjawab pertanyaanku?" Sambung farel kebingungan. aku  menghiraukan pertanyaan farel yang semakin membuatku ingin benar benar menjatuhkan air mata. Aku pun pergi berlari meninggalkan dia, aku berlari ke suatu ruangan yg tidak ada tanda tanda kehidupan di dalamnya. Aku menangis sekuat kuat nya, beribu pertanyaan berkecambuk di dalam pikiranku. Kenapa sih harus bertatap muka sedekat itu? Kenapa harus bertemu secara langsung? Kenapa kamu seolah olah care sama aku? Itu bikin aku semakin sakit hati! Semakin susah utk melupakanmu, dan semakin membencimu. "Aku tak mungkin selamanya seperti ini, aku pasti bisa move on pasti bisa! Aku yakin sangat yakin! Mana shilla yg selalu cerewet, mana silla yg selalu nyebelin, mana shila yg selalu ceria, sahabat sahabatmu merindukan sosok dirimu yg dulu shilla". Aku mendengar suara langkah kaki seseorang, suara langkah kaki itu mulai mendekat ke ruangan dimana hanya ada aku didalamnya, dan tak lama kemudian dia masuk. Segera aku menghapus air mataku. Dan sial! Seseorang yg memasuki ruangan itu adalah farel. "Shilla? Ko' kamu disini? Tdi dari luar aku denger kyk ada yg nangis, kamu nangis shill? Kenapa?" Tanya farel kebingungan. Aku hanya diam saja, tak lama aku pergi meninggalkan dia tanpa kata sedikitpun. "Kenapa disetiap waktu kamu selalu ada? Kenapa?" Gumamku dalam hati berlari dan kembali masuk ke dalam kelas. "Yaelah masih berisik aja ini kelas" gumamku dalam hati sambil menghampiri bangkunya. "Hey shil, dari mana aja? Eh mata kamu kenapa sembab gitu? Kayak yg udh nangis! Apa kamu nangis shill? Kenapa?? Oh iya, tdi ada yg nanyain kamu" kata dinda menghampiriku dan duduk disampingku. "Itu abis dari toilet, Gak ko' kata siapa mata aku sembab, masa seorang shilla nangis?? Apa kata dunia kalo seorang shilla cerewet nangis, ada ada aja kamu din, oh Siapa?". " dih shilla lebay, hahaa, Tuh si farel, katanya kamu kenapa? Kayak ada yg berbeda gak seperti biasanya" kata dinda mengernyit. "Oh" jawabku cuek. "Tanggapan mu hanya 'OH' saja? Menyebalkan! Okedah aku nyerah, kali ini aku yg mau nanya sama kamu!, kenapa shill? Kok jadi mendadak pendiem? Secara gitu biasanya kamu yg paling gk bisa diem di kelas??" Tanya dinda. "Enggak kok gak papa, lagi sedikit pusing aja, kecapean mungkin atau kurang tidur" jawabku lemas. Dinda menyentuh keningku, memastikan kalau aku sakit atau enggak "bohong kamu, badan kamu gk panas, udahlah jgan bhong shilla, jgn jdi drama queen deh" kata dinda. "Yaelah ni anak kepo, enggak kok cuman lgi pusing aja beneran deh" jawabku berbohong. "Yaudah aku nyerah, yg pasti aku tau kamu lagi bhong" sahut dinda memastikan. "Maaf din, aku belum bisa ceritain ini sama kamu, aku gk mau bahas masalah hati yg gk penting ini, maaf aku bhong sama kamu din, makasih udh care sama aku" gumamku dalam hati tersenyum. 
"Teeett teettt teeett" bel istirahat berbunyi. Dinda mengajak aku sarapan siang ke kantin, tak usah berpikir panjang, aku langsung meng iya kan ajakan dinda. "Din kantin yuk, sarapan" kata dinda mengajakku. "Ayo ibu negara" jawabku semangat. "Yahh bagian mau kekantin semngat banget. Shilla shilla, sahabat paling sengklek deh" sahut dinda ledek. "Biarin".

Kantin memang cukup jauh dari kelasku, aku harus melewati beberapa kelas dan anak tangga. Dengan santai aku dan dinda berjalan. Tiba tiba diujung sana terlihat seseorang yg perlahan lahan menghampiri aku dan dinda, sial itu farel. "Mudah mudahan dia cuman lewat, mudah mudahan dia gk nanya sama aku. Aku lagi gak mau bertatap muka atau berbicara dengan dia, tolong tuhan help me" gumamku dalam hati cemas. "Hey farel, mau kemana?" sahut dinda menyapa farel. "Eh dinda sama shilla, mau ke ruang guru nih" jawab farel. "Sial! Dinda malah menyapa dia. Dasar dindaaaaaaaa" teriakku dalam hati sambil mencubit tangan dinda. "Awww. Shilla apa apaan nyubit segala, sakit tau! Kenapa sih" sahut dinda kesal. "Hehe, enggk yuk ah ke kantin, nanti keburu bel masuk din," ajakku kesal. "Shill, kenapa gak nyapa aku? Knp agak berbeda sama aku? Apa aku salah?" Duar pertanyaan itu membuatku kaget seakan akan jantungku berhenti "memang kamu salah, kamu salah mencintai seseorang, aku mencintai kamu, tp kamu? Entahlah"jawabku dalam hati. "Hey kenapa melamun?" Tanya farel bingung. "Yuk din ke kantin" aku pun segera meninggalkan farel. Aku sedikit menoleh kebelakang, aku melihat dia hanya terdiam melihatku yg lambat laun semakin menjauh dari pandangannya. "Shill kenapa sih kamu sama farel? Biasanya deket banget sama dia, biasanya kalo ketemu sama farel kamu suka mendadak berisik nyapa dia?" Tanya dinda bingung. "Enggak ko" jawabku singkat. 
Tak lama, aku dan dinda kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Ditengah perjalanan menuju kelas aku kembali bertemu dengan farel. "Oh tidak! Kenapa harus bertemu kembali? Tuhan aku malah semakin tak sanggup untuk menjauh darinya" gumamku dalam hati. "Din, kamu jangan nyapa atau senyum ke farel ya, awas aja kalo dilakuin cubit keras nih" kataku mengancam. "Oke siap ibu RT laksanakan. Galak amat" jawa dinda. "Oke. Awas ya". Aku dan dinda sedikit memalingkan wajah saat berseling dengan farel. Terlihat raut muka farel kebingungan, mungkin dalam hatinya ia bertanya tanya, tapi bodo amat lah. Aku sudah tak memperdulikannya lagi. aku sempat berpikir, apa aku harus pindah sekolah aja ya? Tak mungkin rasanya melupakan dia jika harus bertemu setiap hari seperti ini, tapi apa mama mengizinkan? Entahlah. "aku coba buat biacara baik baik sama mama dengan alasan apapun akan aku coba semangat shilla" gumamku dalam hati.

Bel pulang pun berbunyi. Siswa siswi yg berada disekolah berhamburan keluar dari kelas kelasnya. Aku dan dinda sejenak berdiam diri dikelas untuk sekedar menikmati Wi-Fi. "Din, aku ada niatan mau pindah sekolah". "What? Shill beneran? Kenapa? Ko' pindah??" Sahut dinda kaget. "Aku mulai gak betah sama suasana sekolah ini, aku udh gk merasa nyaman". "Yah, terus aku sama siapa dong kalo gk ada kamu?" Tanya dinda sedih. "Ada masih banyak yg mau berteman sama kamu dinda". "Iya, tpi gk ada sahabat sehebat kamu, sekuat kamu, senyebelin kamu, segalak kamu, sesengklek kamu shilla" kata dinda. "Dih lebay kamu -__- udh ah kita pulang yuk din" ajakku. "Ihhh, yaudah deh" jawab dinda sebal. 
"Assalamualaikum, mama papa aku pulang" teriakku menyapa "Eh anak mama pulang" kata mamaku sambil mengusap kepalaku. "Mama aku mau bicara penting sama mama boleh?". "Mau bicara penting apa sayang?". "Ma, aku ingin pindah sekolah yah, aku udh gak betah sekolah disana, udh gak nyaman pokonya". "Loh ko? Kenapa gak nyaman? Mama perhatiin kamu baik baik aja sekolah disana?". "Enggk mama, aku pokonya udh gak betah disana, pgen pindah aja, boleh ya mama sayang". "Oke, kalau memang itu mau kamu, mama turutin asal disekolah baru kamu bisa betah ya". "Yess, makasih mama sayang iya mama janji bakal betah disekolah baru nya" kataku semangat. 

Dear Diary
08 agustus 2014
makasih mama udh ngizinin aku pindah sekolah, maaf ma aku berbohong sama mama, padahal aku betah banget sekolah disana, tpi apa boleh buat aku mencoba melupakan seseorang yg amat sangat aku cintai. Mungkin ini jalan yg terbaik untukku dan untukmu farel mungkin sekarang kita terpisahkan, tetapi suatu saath nanti kita akan kembali bersama. Insya alloh.

The End

By. Krismayanty

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian dan Tatacara Sholat Gerhana Bulan & Matahari

Puisi ~ Inilah Caraku Mencintaimu

Cerpen ~ Catatan Akhir Sekolah